Selasa, Desember 23, 2025
HARGA IKLAN

Top 5 This Week

Related Posts

Pemprov Jabar Alokasikan Bantuan Relokasi bagi Warga Terdampak Rob di Eretan Wetan

Indramayu, Detik.sbs  Upaya penanganan banjir rob yang telah puluhan tahun melanda Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, mulai memasuki tahap konkret. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan bantuan dana relokasi sebesar Rp10 juta per kepala keluarga (KK) bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Eretan.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari rencana penataan kawasan sungai melalui program normalisasi Sungai Eretan dan pembangunan tanggul sebagai solusi jangka panjang pengendalian banjir rob. Kondisi wilayah Eretan Wetan saat ini dinilai semakin kritis, mengingat genangan air tidak hanya berasal dari pasang laut, tetapi juga dari luapan sungai yang tidak lagi mampu menampung debit air.

“Ini sungai sebentar lagi akan dinormalisasi oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Nah, sekarang warganya dikasih uang untuk pindah dulu, nilainya Rp10 juta,” ujar Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi di Kantor Kecamatan Kandanghaur, Kamis (18/12/2025).

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pembangunan tanggul dan tembok laut tidak dapat dilakukan selama bantaran sungai masih ditempati. Oleh karena itu, relokasi sementara menjadi langkah penting agar proses normalisasi sungai dapat berjalan lancar.

“Untuk membangun tanggul, sungainya harus bersih. Maka warganya memang harus direlokasi lebih dulu,” tegasnya.

Berdasarkan pendataan awal, sebanyak 207 KK akan menerima bantuan relokasi dengan nominal Rp10 juta per KK. Dana tersebut diperuntukkan bagi biaya sewa rumah atau tempat tinggal sementara selama proses pembongkaran bangunan di bantaran sungai serta pelaksanaan pembangunan normalisasi dan tanggul.

Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyiapkan langkah jangka panjang berupa pembangunan hunian permanen bagi warga terdampak. Gubernur meminta Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk segera menyiapkan lahan pembangunan kampung nelayan sebagai lokasi pemukiman baru.

“Biar sungainya mengalir, rakyatnya tidak hidup dalam kekhawatiran. Itu menyedihkan. Nanti kita bangun kampung nelayan yang bersih,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi juga mengingatkan agar bantuan relokasi digunakan sesuai tujuan. Ia menegaskan dana tersebut tidak diperuntukkan bagi kebutuhan konsumtif, melainkan untuk mendukung proses relokasi dan persiapan tempat tinggal yang lebih aman.

“Kalau sekarang tinggal di rumah anak atau saudara yang penting tidak kebanjiran, uang Rp10 juta itu berarti nasibnya bagus, bisa dipakai untuk persiapan membangun rumah,” pungkasnya.
( Maman )

Popular Articles